Live Twit by @mikhaelsyauqi
- Now watching, Anis Matta ... "Revitalisasi parpol dalam menjawab ketidakpercayaan publik".
- FYI, acara ini diisi oleh Ridwan Kamil, cawalkot dr PKS, dan Anis Matta, presiden PKS. Penyelenggaranya? Persekutuan Mahasiswa Kristen UNPAD.
- Revitalisasi politik, sblmny harus paham dulu awalnya nature politik itu apa, kemudian bgmana nature politik ini berubah dan tdk lg dpahami?
- Politik itu prinsipnya ilmu mengenai mengelola manusia. Managing people. Ini seni. Game. Ad tegangan tp tidak bahaya. Spt minum coca cola.
- Pada perjalanannya, politik ini berubah dipahami menjadi sebatas perebutan kekuasaan, tegang, berbahaya. Ini mnjadi masalah.
- Nature manusia menjauhi hal berbahaya. Ini knapa msyrkt takut dan apatis thdp politik. Partisipasi pemuda pun menurun.
- Parpol ingin instan. Mereka tidak lg memberikan cinta pd masyarakat. Tegang dan saling sikut sesama parpol. Masyarakat takut.
- Politik itu spt prinsip "memetik apa yg ditanam". Kalau ingin pohon jati, kuat, ya butuh waktu lama prosesnya. Ga spt jagung.
- Hal yg instan ini cepat jg hilangnya. Masalahnya mereka tidak ingin jatuh sendiri, shngga saat mreka jatuh, mreka ingin semua ikut jatuh.
- Masyarakat melihat proses ini menakutkan, bahaya, mengerikan, politik berubah maknanya dan akhirnya apatisme meningkat.
- Kalau dilihat, bnyk pemuda di kancah politik berguguran. Mereka ingin instan. Gagal dsini, loncat kesana. Akhirnya hilang. Tidak tekun.
- Bagaimana merevitalisasi nya? Sederhana. Kembalikan politik ke nature nya. Caranya? Tunjukkan cinta pd masyarakat, tulus dr hati.
- (Pokoknya intinya gitu ya. Males nge twit lengkap soale sambil pokus dengerin hhehee)
- Pertanyaan : 1. Gimana parpol balikin modals mengingat biaya kampanye besar. 2. Gnyimak gara2 ngetwit.
- 3. Koq bsa seorang yusuf supendi pindah ke hanura, dr parpol agamis ke nasionalis. Bgmn itu bsa trjadi.
- Sblm jwb ptanyaan, kembali ke topik "cinta" dalam politik. Bagaimana menyampaikan cinta? Partai politik perlu turun dan dekat dg msyrkt.
- Tidak ada cara lain, selain turun ke masyarakat, mengedukasi, sampaikan cinta. Urusan mendapat pemilih belakangan, sampaikan cinta dulu.
- Mnjawab ptnyaan 1. Biaya politik.
- Ad perubahan pd doktrin politik saat ini, khususnya dalam politik marketing. Politik adalah mengenai hubungan manusia.
- Berkaitan dgn masalah "ingin instan" para pegiat politik, doktrin berubah menjadi hubungan industri. Ini berbahaya. Apa bedanya?
- Hubungan masyarakat, berfokus pd keterlibatan politisi ditengah masyarakat. Hubungan industrial, berfokus pd penciptaan image di tengah msyrkt.
- Ketika bicara image, dicari cara paling mudah: iklan. High cost dan low involvement, biaya politik meningkat.
- Paling mudah membedakannya, saya (anis matta) akan bawa contoh begini.
- Misal, saya diundang oleh konstituen, pesertanya 100-200 org. Kemudian tiba2 metro TV mengundang sy. Mana yg harus sy pilih?
- Jika sy tanya konsultan, pasti menyarankan pilih Metro TV karena dapat ditonton seluruh Indonesia, dibanding cuma 100-200 org.
- Itu yg sy sebut hubungan industrial, fokus pd image. Doktrin hubungan msyrakat akan lbih mementingkan kepentingan konstituen meski cm 100 org.
- Ketika doktrin politik berubah kembali ke awalnya, yaitu hubungan masyarakat, tentu biaya politik akan lbih rendah.
- Hanya saja memang ini membutuhkan waktu. Semua butuh proses. Apa yg ditanam itu yg kita tuai. Tidak ada yg instan bertahan lama.
- Menanggapi masalah "pindah-pindah partai" (pertanyaan ketiga), perlu dilihat lagi apa dasar seseorang masuk ke kancah politik.
- Seharusnya, kita berpolitik dengan motivasi "saya punya karya. Dan karya saya bisa sy realisasikan dgn berpolitik".
- Yg menjadi masalah, banyak politisi masuk politik dgn motivasi "saya mengincar jabatan A, maka saya masuk berpolitik".
- Motivasi tadi pasti akan memberikan masalah bagi politisi dalam perjalanannya. Tidak ada yg instan. Ketika ada masalah? Pindah partai.
- Anda berpikir "dia pindah partai karena partai sblmny bermasalah". Sy tanya logika terbalik,
- Sebutkan contoh mana politisi yg pindah2 partai kemudian sukses? Tidak ada? Artinya bukan masalah "bagaimana partai lama-nya".
- Ini masalah sikap politisi terhadap politik. Mereka yg zigzag, ingin instan, akan berguguran.
- Ditambah lagi ada tren sosiologi ekonomi saat ini: tumbuhnya kelas menengah, tumbuh juga apatisme thdp politik. Kenapa?
- Mereka merasa "tanpa negara saya bisa hidup enak. Kenapa sy harus memilih?". Trend ini ditambah doktrin yg salah menyebabkan apatisme meningkat.
- Ada pertanyaan lagi, "klo emang politik itu cinta, berarti minta mahar itu tanda cinta?" (Sarkasme) - masih nunggu jawaban ust anis matta nih..
- Ditanya lagi, bagaimana dg artis yg maju karena krisis tokoh? Truz ad ptnyaan jg ttg sikap partai thdp cerai-koalisi, pastinya gmn krg nymak...
- Jawaban ust anis:
- Saya mulai dari fungsi fundamental partai politik, yaitu school of leadership. Kenapa?
- Pintu menjadi pemimpin di negara ini dari partai. Sehingga jika partai gagal mencetak pemimpin, negara pun gagal. Siapa rugi? Masyarakat.
- Apa kriterianya u jadi pemimpin? Ada 4. Integritas, kapasitas, popularitas, dan sumberdaya.
- Di PKS, kami sangat perhatikan ini. Kami rekrut kader, kami bina betul betul dgn pembinaan, setelah itu kami lempar lagi ke masyarakat.
- Ada seorang guru ngaji, kita bina, setelah jadi, kita lempar ke masyarakat, dan masyarakat menerima. Namanya Ahmad Heryawan.
- Ada insinyur dan dosen, muda, kita bina, setelah jadi kita lempar ke masyarakat, dan diterima oleh masyarakat. Namanya Gatot.
- Yg gagal? Ada juga. Itu bagian dari proses pembinaan. Tapi Anda bayangkan jika parpol tidak menjalankan fungsi fundamentalnya.
- PKS menyiapkan 15ribu Caleg, kita masih kurang 2rb lagi. Bayangkan tugas partai menyiapkan pemimpin sebanyak itu yg memenuhi 4 kriteria tadi.
- Anda bisa bayangkan, jika ada partai yg tidak menjadi "school of leadership", hanya menjadi EO ("siapa yg mau jadi caleg ayo daftar kemari").
- Dari situ jelas bagaimana ruginya masyarakat atas sikap apatis terhadap politik. Negara ini rugi. Masyarakat rugi.
- Saya akan jelaskan mekanisme di PKS ttg pencalonan kepala daerah. kami pusat serahkan hak otonomi kpd daerah spy tdk ada konflik pusat-daerah.
- Ada dua "kitab" yg dibaca. Percaya diri dan tau diri. Karena disini ad kang Ridwan kamil, sy bawa contoh kota Bandung.
- Kami di Bandung bisa maju sendiri karena suara kami besar. Tapi kami melihat masalah lain. Bandung ini seharusnya menjadi kota internasional.
- Sangat disayangkan Bandung (sekarang) sprti ini. Maqom nya tidak begini. Harus ada org yg hebat yg benar2 mampu menyelesaikannya.
- Saya sebelumnya bertemu kang emil di New York th 99. Saya lihat, bandung perlu org dgn kapasitas sprti kang emil. Ini permasalahan serius.
- Setelah sepakat Kang Emil maju, kita duduk bersama bicara detail praktis. Apa saja yg kita butuhkan utk menang. Ide, waktu, tenaga, sumber daya.
- Sumber daya termasuk dana. Kita sama2 berkontribusi. Bahkan ada yg bukan kader dan gak punya kepentingan politik, tapi mau menyumbang.
- Artinya bahasa "mahar politik" ini harus jelas pemahamannya, supaya tidak ada dusta diantara kita. Makanya saya jelaskan sejelas2nya prosesnya.
- Pas!! itu diamini tadi oleh Ridwan Kamil. "Saya masuk ke politik setelah sangat mapan sehingga ga ada pikiran berpoltik cari tambahan duit".
- Itu tadi menjawab keseluruh pertanyaan penanya. Sekiaaannnnn.
Semoga bermanfaat yah bincang politik ini.
Sumber :
https://twitter.com/mikhaelsyauqi
http://www.pkspiyungan.org/2013/04/bincang-politik-anis-matta-bersama.html
0 Komentar:
Post a Comment