Untuk menghilangkan rasa nyeri sekaligus agar anak tidak berontak, dokter dapat menyuntikkan anastesi atau pembiusan, baik lokal ataupun total. Pada bius lokal, anak tidak dapat merasakan nyeri pada bagian yang disuntik saja. Sedangkan bius total akan membuat pasien tak sadarkan diri.
"Dengan dialihkan saja seperti diberi minuman manis sebenarnya bisa disunat tanpa dibius. Kecuali kalau dilakukan pada anak SD atau SMP yang tak bisa kooperatif, harus bius total. Tapi kalau bisa kooperatif cukup bius lokal saja," kata DR. dr. Nur Rasyid, SpU(K) Ketua Departemen Urologi RSCM.
Tapi kini sunat tanpa pembiusan tampaknya sudah jarang dijumpai, kecuali di daerah-daerah pelosok yang belum ditempati dokter. Teknik serta metode sunat juga sudah berkembang. Ada beberapa cara modern yang bisa ditempuh untuk menjalani sunat, yaitu:
1. Dorsumsisi
Sunat pada laki-laki dilakukan dengan menghilangkan kulit pelapis kepala atau kulup kemaluannya. Cara standarnya adalah dengan dorsumsisi, yaitu penyayatan menggunakan gunting atau pisau bedah mengarah ke kanan dari arah jarum jam 12 menuju jam 6, begitu juga untuk sisi sebelah kiri. Metode ini merupakan metode yang konvensional di kalangan medis.2. Clamp atau Klem
Dengan metode ini, dokter dibantu dengan alat sekali pakai yang disebut klem. Alat ini terbuat dari plastik khusus yang bisa dipilih sesuai ukuran penis. Kelebihannya, metode ini tanpa jahitan, hanya sedikit menghasilkan perdarahan dan pasien dapat segera beraktivitas seperti biasa.Bahkan, luka khitan tak masalah jika terkena air. Klem yang dikenakan akan dilepas setelah luka mengering dalam waktu sekitar 3-6 hari setelah khitan. Pencopotannya dilakukan oleh dokter saat kontrol. Prosedurnya juga cukup cepat, sekitar 5 menit saja.
3. Couter atau Laser
Cara ini lebih dikenal dengan sebutan laser, padahal sebenarnya tidak menggunakan laser. Couter adalah elemen logam yang dipanaskan. Alat ini baru bagus jika digunakan oleh dokter yang tepat dan ahli seperti dokter bedah. Dokter bedah biasanya tak bisa lepas dari couter untuk mematikan pembuluh darah tidak terus mengalami perdarahanNamun apabila dipakai oleh dokter umum yang kurang berpengalaman, bisa menyebabkan luka bakar. Bahkan penggunaan yang keliru sebagian besar bisa sampai memerlukan amputasi.
"Kekurangannya adalah masih harus dijahit, tak boleh mandi, masih diperban dan kalau salah guna bisa luka bakar. Tetapi jika dibandingkan dengan yang konvensional, sedikit lebih cepat pengerjaannya. Kalau konvensional sekitar 20 menit, ini bisa 15 menitan," kata Dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, spesialis bedah sekaligus presiden direktur Rumah Sunatan.
Nah, itu dia 3 teknik sunat yang bebas nyeri. Jadi, anak-anak gak bakalan ketakutan deh...... :)
Sumber :
http://health.detik.com/read/2013/06/26/085503/2284306/775/dipilih-dipilah-sunat-bebas-nyeri-dengan-3-teknik-berbeda?l992203755
0 Komentar:
Post a Comment