Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus berbenah. Konsolidasi yang dilakukan Presiden PKS Anis Matta mampu membuat seluruh kader terbakar semangatnya. Tak tanggung-tanggung konsolidasi juga dilakukan mantan wakil ketua DPR RI ini sampai ke Istanbul, Turki. Hal ini menunjukkan kesiapan PKS menghadapi Pemilu 2014 tak perlu dipertanyakan.
Menilik hal ini peluang PKS menggeser partai-partai besar terbuka lebar. Target PKS sebagai partai tiga besar di Pemilu 2014 mendatang bukan hanya sekedar isapan jempol. Kalau pemilu 2009 posisi tiga besar diduduki oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PDI-P, maka untuk tahun 2014 salah satu dari penghuni the big three harus rela angkat koper. Pasalnya salah satu posisi tiga besar tersebut akan diduduki oleh PKS. Melihat dinamika politik di internal parati-partai besar sepertinya akan sedikit mempermudah PKS. Partai Demokrat misalnya dengan kondisi internal jauh dari kata sehat.
Kasus korupsi di lingkaran Partai Demokrat yang juga melibatkan ketua umum, KLB, sampai dengan pergantian ketua umum membuat kader Demokrat tidak solid. Perbincangan di media menyeret semua isu Demokrat membuat simpati publik menurun.
Lain lagi dengan Partai Golkar. Walaupun tak separah Partai Demokrat, namun situasi internal Partai Golkar juga harus banyak pembenahan. Safari Politik yang dilakukan ARB masih bersifat individualis. Yakni lebih banyak mengenalkan sosok ARB ketimbang pengokohan internal partai. Singkatnya ambisi yang berapi-api. Belum lagi kalau kita melihat kasus yang baru-baru ini menimpa Gubernur Riau yang juga merupakan kader Partai Golkar. Selain itu kekalahan demi kekalahan yang dialami Partai Golkar di beberapa Pilkada juga menjadi salah satu indikator menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap Partai Golkar.
Nasib PDI-P tak jauh berbeda. Kemenangan Jokowi pada Pilkada DKI tak membuat simpati publik pada PDI-P bertambah. Ini terbukti dari kekalahan-kekalahan kader mereka di beberapa Pilkada. Kehadiran Jokowi juga tak berpengaruh signifikan pada pemenangan pasangan calon. Ini menandakan bahwa sosok Jokowi dikenal sebagai individu bukan sebagai kader partai PDI-P. Belum lagi sikap tidak sportif pasangan calon yang tidak terima kekalahan membuat masyarakat jengah.
PKS...?? bukan tanpa masalah. Pasca penangkapan mantan Presiden Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), kader PKS sempat galau. Namun hal itu tak bertahan lama dan mengakibatkan perpecahan di tubuh partai. Para petinggi partai langsung mengambil sebuah keputusan besar dengan segera menempatkan Anis Matta sebagai Presiden Partai yang baru. Tanpa keributan sama sekali. Inilah kekuatan PKS.
Anis Matta langsung tancap gas, konsolidasi internal ke beberapa daerah membuat kader bersemangat dan optimis. Kehadiran Anis Matta bak maghnet yang bukan hanya menarik simpati kader tapi jug masyarakat. Jejaring sosial, media-media online dipenuhi oleh kader-kader muda PKS untuk memasarkan PKS.
Penggalan-penggalan pidato Anis Matta dan istilah-istilah yang sering beliau keluarkan menjadi santapan kader-kader muda untuk digarap dan dijadikan sebuah opini publik. Bayangkan isi-isi pidato Anis Matta menjadi trend setter di kalangan kader PKS. Dari mulai pertaubatan nasional, menjadikan Indonesia sepenggal Firdaus hingga akhirnya memunculkan tagline baru, Cinta, Kerja dan Harmoni.
Tiga kata ini juga mampu dengan cepat diterjemahkan kader-kader di daerah dengan kerja-kerja kemasyarakatan. Hal ini dikarenakan adanya tingkat kepercayaan dan kepatuhan yang tinggi oleh para kader kepada pemimpinnya. Selain itu kerja-kerja kemasyarakatan yang dilakukan oleh kader PKS tidak semata-mata penuh muatan politik tapi juga misi kemanusiaan. Hal ini juga terinspirasi dari pidato Anis Matta pada Milad PKS di Semarang “Ini bukan hanya sekedar misi politik, tapi misi kemanusiaan".
Berangkat dari beberapa hal inilah peluang PKS untuk mengeliminsai salah satu partai the big three terbuka lebar. Siapa yang akan tereliminasi. Kita tunggu di 2014. ***
*by By Saftian Cahyadi Hsb, S.Pd
@ian_sendja on twitter
Sumber :
http://www.pkspiyungan.org/2013/05/pks-siap-eliminasi-partai-besar.html
May 6, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar:
Post a Comment